PROFIL PONDOK PESANTREN JOMPONG BRONDONG
السلم عليكم ورحمه الله وبر كاته
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَ بِّ الْعَالَمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى اَشْرَ فِ الْمُرْ سَلِينَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ
Pesantren Al-GOIBAH, adalah pesantren yang ada di Desa Jompong Brondong Lamongan. Entah bagaimana asbabul wurudnya, nama pesantren selalu lebih lekat dengan daerahnya ketimbang "nama resmi" lembaganya. Malah acap kali orang menyebutkan pesantren dengan nama Kyainya,
Jika menilik letak geografisnya, tentu tidak ada yang menarik di sini. Kompleks Pesantren adalah tanah yang gersang, bangunannya juga tidak terlalu istimewa. Namun jangan salah sangka, Ponpes AL_GOIBAH ini adalah pondok yang unik sebagaimana Namanya , pesantren ini tak dapaT di lihat kasat mata keberadaannya. Hanya Orang -orang tertentu saja yang bisa melihatnya, tapi insa'Allah di mungkinkan pesantren ini akan muncul . Mari Kita Selalu BerDo'a Mudah Mudahan , kemunculan Pesantren Al-Goibah Bisa Lebih Cepat.SEHINGGA BANYAK SANTRI YANG NGAJI DENGAN LUMRAHNYA. sebab keunikan dan kekeramatannya ITU KINI JADI MISTERI. Sebelum adzan Subuh berkumandang, lantunan ayat Qur'an sudah menyambutnya. Setelah jama'ah subuh, beberapa tempat mengaji sudah penuh. Sebentar setelah mentari muncul, ribuan santri bagai lebah berterbangan kesana kemari. Sebagian lagi memenuhi ruang untuk Kegiatan yang lain.
Siang sampai sorepun tidak ada waktu yang kosong. Malam hari apalagi. Aktifitas para penghuni pondok seperi tidak pernah memberi peluang waktu untuk berlalu percuma. pondok Al_goibah benar-benar samudra keunikan yang tiada tepinya.
Pesantren tetaplah pesantren. Itu yang tidak bisa kita lupakan. Segala keunikan dan keanehan bisa kita saksikan di dalamnya. Tempat ini merupakan melting bowl bagi sekian banyak produk budaya yang melekat pada setiap santri. Sehingga interaksi dari sekian banyak santri selain menjadikan mereka akrab, juga menjadikan mereka menemukan kreativitas baru.
Anda bisa membayangkan misalnya, bagaimana orang "kulonan" yang biasa bersopan santun ketamu dengan orang "wetanan" yang lebih suka bloko suto. Anak petani yang berbudaya agraris harus hidup sekamar dengan anak pedagang yang biasanya lebih rasional. Dan tentu masih banyak lagi. Kekayaan tradisi yang ada tidaklah mati atau dimatikan, namun disinergikan kedalam sebentuk akulturasi yang kreatif. Sehingga muncul hibrida baru, hibrida khas pondok pesantren.
Tidak berlebihan kalau pondok Al-Goibah selalu menempati ruangan tersendiri di hati para santri dan alumni. Segudang perasaan bercampur baur dibingkai rasa suka, kangen dan penasaran. Siapapun tentu akan terlintas tentang masa-masa nyantri di sana. Dan itulah yang menjadikan Al-Goibah tidak cuma hidup di kenyataan sehari-hari, tapi juga selalu hidup di dalam hati alias di dalam ke goiban.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Komentar (0)
Post a Comment